Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NTT Disebut Punya Iradiasi Panas Matahari Tertinggi di Indonesia, Ini Harapan Gubernur Viktor

Kompas.com - 28/10/2020, 12:32 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, Provinsi NTT memiliki iradiasi panas matahari tertinggi di Indonesia. 

Hal itu berdasarkan hasil riset yang dilakukan Bank Dunia beberapa waktu lalu. Selain itu, Provinsi NTT memiliki kecepatan angin yang sangat konstan di sepanjang pantai.

Baca juga: Gubernur NTB Kunjungi Desa Terpencil di Pulau Sumbawa, Berjalan Kaki Sejauh 27 Km Selama 7 Jam

"Riset yang mengatakan demikian," kata Viktor di Desa Tarus, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Selasa (27/10/2020).

Menurutnya, Pemprov NTT akan menjadi penyumbang energi baru dan terbarukan yang sangat berlimpah.

Apa lagi, Viktor menyebutkan, seluruh pihak mulai beralih ke energi baru dan terbarukan.

"Mulailah kita berpikir tentang energi baru dan terbarukan. Bahkan saat ini perusahaan-perusahaan besar di dunia menamakan diri mereka renewable energy 100 percent," kata dia.

"Hal ini mengharuskan kita untuk segera menggunakan energi baru terbarukan," kata Viktor.

Selain itu, Presiden Joko Widodo mencanangkan penggunaan energi baru dan terbarukan hingga 23 persen pada 2024.

"Secara nasional saat ini PLN ada di angka 10-11 persen. Itu artinya masih kurang sekitar 12 persen dan untuk mencapai itu dibutuhkan kerja ekstra," kata Viktor.

Baca juga: Tidak Kena Tilang, Belasan Pelanggar Lalu Lintas Disuruh Shalat Gaib di Pinggir Jalan

Ia memprediksi terjadi lompatan ekonomi hingga 3.000 kali lipat di NTT berkat pengelolaan energi baru dan terbarukan yang berasal dari matahari, angin, dan biomassa.

Pada kesempatan itu, Viktor mengapresiasi PLN dan Undana Kupang yang mengajak masyarakat aktif membagun ekonomi dan mendukung energi baru dan terbarukan di NTT.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com