Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Ende Meninggal Saat Melaksanakan Tugas Kedinasan di Kupang

Kompas.com - 26/05/2019, 08:43 WIB
Krisiandi

Editor

Sumber Antara

KUPANG, KOMPAS.com - Bupati Ende, Nusa Tenggara Timur, Marselinus YW Petu meninggal dunia ketika sedang melaksanakan tugas kedinasan di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Minggu (26/5/2019) pukul 02.00 wita.

"Bupati Marsel meninggal dunia saat melaksanakan tugas kedinasannya di Kupang. Beliau meninggal di Rumah Sakit Siloam, Kupang pada Minggu dini hari," kata Kepala Bagian Humas Setda Kabupaten Ende, Gebby Dala, Minggu, seperti dikutip Antara.

Gebby mengaku belum mengetahui secara persis penyebab kematian orang nomor satu di Kabupaten Ende itu.

"Kami belum mengetahui secara persis apakah beliau meninggal karena menderita sakit jantung karena sampai saat ini belum ada informasi tentang hal itu," ujarnya.

Ketika ditanya apakah bupati Ende dua periode itu memiliki riwayat sakit jantung, Gabby mengaku tidak mengetahui secara persis. Namun, kata Gebby, saat maju sebagai Bupati Ende dalam Pilkada 2018, almarhum telah melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh di RSUD Prof. W.Z. Johanis Kupang.

Menurut Gebby, jenazah Marsel akan diterbangkan dari Kupang ke Ende pada Minggu untuk disemayamkan di rumah dinas.

Baca juga: Bupati Ende Meninggal Dunia akibat Serangan Jantung

"Hari ini jenazah akan diterbangkan dari Kupang menuju Ende dengan menggunakan pesawat khusus," kata Gebby.

Marselinus Petu baru dilantik sebagai Bupati Ende periode 2019-2024 bersama Jafar H Achmad sebagai Wakil Bupati pada 7 April 2019 lalu oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.

Marsel Petu-Jafar H Achmad terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Ende untuk kedua kalinya dalam pilkada pada 2018 setelah sebelumnya pasangan itu juga terpilih pada Pilkada 2015.

Kompas TV KPU Ende Kabupaten Ende, Flores, NTT, Sabtu (14/4) siang mendistribusikan logistik ke beberapa daerah terpencil,yakniKecamatan Kota Baru, Lio Timur, Ndona Timur, Ndona, Maurole dan Maukaro. 764 kotak suara yang berisi logistik pemilu, diangkut menggunakan truk, dengan pengawalan ketat polisi, mulai dari lokasi gudang hingga ke kecamatan masing-masing.<br /> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br /> <!--[endif]-->
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com