Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi WN Belanda Pukuli Nelayan karena Sebut Rumahnya Mirip Sampah

Kompas.com - 10/03/2020, 18:17 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Warga negara Belanda berinisial EJ ditangkap anggota Polres Rote Ndao, NTT, karena diduga menganiaya Soleman Kay (50), nelayan asal Desa Nemberala, Rote Barat, pada 4 Maret 2020.

Penganiayaan yang terjadi di sebuah hotel di NTT itu disebabkan EJ yang tak senang rumahnya disebut mirip sampah oleh Soleman. 

Kasubag Humas Polres Rote Ndao Aipda Anam Nurcahyo menjelaskan, sekitar pukul 22.30 WITA di lokasi, EJ dan dan Soleman terlibat cekcok. Soleman mengomentari rumah yang dibangun EJ.

Baca juga: Tak Terima Rumahnya Disebut Sampah, WN Belanda Pukuli Nelayan di NTT

Dalam cekcok itu, Soleman menyebut properti yang dibangun WN Belanda itu sampah.

EJ pun emosi. Ia lalu memukul wajah Soleman.

"Pelaku memukul korban menggunakan tangan sebanyak tiga kali pada bagian wajah korban, sehingga mengakibatkan korban mengalami memar dan luka pada bagian pelipis mata kanan," kata Anam, saat dikonfirmasi, Selasa (10/3/2020).

Soleman kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Rote Barat.

Laporan itu terdaftar dengan nomor LP/04/III/2020/ResRN/SekRB Tanggal 4 Maret 2020.

Baca juga: Cemburu, Suami Pukul Istri dengan Besi Per Mobil hingga Tewas

Didampingi polisi, Soleman menjalani visum di Puskesmas Rote Barat.

"Pelaku warga negara asing telah ditahan Polres Rote Ndao selama 20 hari dari tanggal 8 Maret 2020 sampai dengan tanggal 27 Maret 2020," jelas Anam. (Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com