Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akan Dipajang di Museum, BKKPN Kupang Rekonstruksi Ulang Tulang Paus Biru yang Terdampar

Kompas.com - 24/07/2020, 20:42 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Tulang paus biru yang ditemukan mati terdampar di Pantai Nunhila, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), akan direkonstruksi ulang.

Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Ikram Sangadji mengatakan, rekonstruksi dilakukan agar tulang paus itu bisa dipajang di museum milik Pemerintah Provinsi NTT.

Baca juga: Sempat Hilang Terseret Arus Laut, Bangkai Paus Biru Kerdil Ditemukan di Selat Semau

Langkah itu merupakan arahan dari Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.

Viktor, kata Ikram, ingin tulang paus biru itu dipajang sebagai bagian dari sejarah di Provinsi NTT.

"Rencana rekonstruksi tulang paus itu juga bisa menunjukkan publik bahwa NTT merupakan daerah berkarakteristik yang memiliki banyak keunggulan khususnya di laut," kata Ikram di Kupang, Jumat (24/7/2020).

Bangkai paus biru tersebut telah dikubur di Pantai Air China, Desa Lifuleo, Kabupaten Kupang, Kamis (23/7/2020) kemarin, sekitar pukul 14.00 WITA.

Menurut Ikram, upaya rekonstruksi tulang paus membutuhkan waktu sekitar dua tahun.

Pihaknya akan bekerja sama dengan Museum Zoologi dari Fakultas Zoologi Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Ikram menambahkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan segera membangun gedung yang dinamakan cetacean center untuk menyimpan sejumlah kerangka hewan mamalia yang selama ini dikubur di beberapa pulau di NTT.

Gedung yang berisi kerangka hewan mamalia yang mati dan terdampar di NTT itu akan dibangung pada 2020.

Baca juga: BERITA FOTO: Paus Biru yang Langka, Terdampar dan Mati di Pantai NTT

Ikram akan memajang seluruh kerangka paus dan lumba-lumba yang telah dikuburkan beberapa tahun sebelumnya.

"Akan menjadi kebanggaan buat pemerintah dan masyarakat di NTT jika hal itu telah terlaksana," kata Ikram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com