Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Selamatkan Penyu Belimbing yang Tersangkut Pukat Nelayan di Teluk Kupang

Kompas.com - 30/07/2020, 18:00 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Sejumlah warga di Desa Mata Air, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyelamatkan seekor penyu belimbing, yang tersangkut di jaring pukat milik nelayan setempat.

Warga melaporkan hal itu kepada petugas kawasan Taman Wisata Alam Laut (TWAL) Teluk Kupang yang sedang berpatroli di pesisir laut.

Baca juga: Sejumlah Anak Menumpang Pakai Wifi Kantor Polisi untuk Belajar, Awalnya Dikira Mau Laporan

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam NTT Timbul Batubara mengatakan, setelah menerima informasi itu, pihaknya langsung mengevakuasi penyu tersebut.

"Penyu yang berhasil diselamatkan itu jenis penyu belimbing, dengan panjang kerapas 152 centimeter, lebar kerapas 110 centimeter, tinggi punggung 51 centimeter, panjang tubuh 200 centimeter, panjang kaki depan 99 centimeter, lebar kaki depan 32 centimeter dan panjang kaki belakang 50 centimeter," ungkap Timbul, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (30/7/2020)

Menurut Timbul, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 199 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa, penyu belimbing termasuk hewan dilindungi.

Saat ditemukan, penyu belimbing itu mengalami luka lecet pada pangkal kaki kanan bagian depan akibat lilitan tali pukat atau jaring.

Timbul menegaskan, luka itu tak berakibat fatal.

Karena kondisi penyu yang masih sehat dan aktif, hewan itu dilepaskan kembali ke laut. Penyu itu langsung berenang menuju perairan dalam.

"Sebagai informasi, lokasi perairan TWAL Teluk Kupang khususnya lokasi pantai Kelapa Tinggi merupakan tempat pendaratan penyu, untuk bertelur," ungkap Timbul

Setelah berhasil melepas Penyu belimbing petugas BBKSDA melakukan sosialiasi kepada masyarakat, khususnya nelayan setempat terkait dengan penting perlindungan terhadap Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL).

Baca juga: Jemput Paksa Jenazah Pasien Covid-19, Warga Lombok Barat Terancam Tak Diterima Berobat

Pihaknya juga menjelaskan kepada nelayan bahwa perairan TWAL Teluk Kupang merupakan habitat daerah pendaratan penyu. 

Sehingga masyarakat nelayan perlu berhati-hati dan menggunakan alat tangkap ramah lingkungan saat menangkap ikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com