Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ritual Adat Potong Kerbau Iringi Pendaftaran Calon Bupati Perempuan Pertama di TTU

Kompas.com - 05/09/2020, 22:21 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com -Pasangan calon bupati Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), yang diusung Partai Nasdem Kristiana Muki-Yosef Tanu (Kita Sehati), resmi mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat, Sabtu (5/9/2020) sore.

Sebelum mendaftar ke KPU, Paket Kita Sehati bersama 35.000 massa pendukungnya, dan pengurus DPW Nasdem NTT dan DPD Nasdem TTU, menggelar deklarasi di Gedung Bale Biinmafo.

Pantauan Kompas.com, deklarasi pasangan calon Partai NasDem itu di gedung yang berjarak sekitar 200 meter dari kantor KPU.

Baca juga: Pilkada Medan, Pasangan Akhyar-Salman Naik Sepeda ke KPU, Disambut Shalawat Badriyah

Deklarasi diawali dengan pembacaan surat keputusan penetapan pasangan Kristiana-Yosep dari DPP Partai NasDem yang kemudian dilanjutkan orasi singkat dari keduanya.

Selanjutnya, pasangan calon bupati bersama pendukung dan para ketua adat keluar dari gedung tempat digelarnya deklarasi dan memulai ritual.

Ritual diawali penyerahan sirih pinang, ayam, sopi, dan uang perak kepada ketua adat dan diakhiri dengan penyembelihan seekor kerbau.

Baca juga: Ada Kerumunan di Pendaftaran Tatu-Pandji, Polisi dan KPU Akan Evaluasi Protokol Kesehatan

Ketua DPW Partai NasDem NTT, Raymundus Fernandes, ikut dalam ritual adat ini dan langsung menyembelih kerbau tersebut

Usai ritual adat, pasangan calon diantar para tokoh adat dari puluhan ribu pendukung setiap, berjalan kaki menuju kantor KPU.

Sepanjang jalan, pasangan calon Kita Sehati terus dielu-elukan para pendukung yang berdiri setiap berjejer di jalan.

Mereka akhirnya masuk ke kantor KPU dan langsung mendaftar.

 

Titual gelar adat, minta restu leluhur

Di sela-sela acara pendaftaran, Ketua DPW Nasdem NTT, Raymundus Sau Fernandes, mengatakan, ritual adat digelar, sebagai ungkapan hati dari pasangan calon yang menghargai raja dengan 18 kefetorannya.

Dengan ritual ini, harapannya proses pemilihan kepala daerah berjalan dengan baik, damai dan lancar.

"Dengan menggelar ritual, pasangan calon menyerahkan diri secara total dan minta restu kepada leluhur, alam semesta dan Tuhan Yang Maha Esa agar mereka berproses mengikuti pemilihan kepala daerah ini secara damai aman dan lancar," ungkap Raymundus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com