Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Bantuan 10.000 Reagent ke BNPB, Wakil Walkot Kupang: Covid-19 Ini Sudah Mencemaskan

Kompas.com - 08/01/2021, 23:04 WIB
Dheri Agriesta

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta bantuan reagent kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Pemkot Kupang meminta bantuan 10.000 reagent untuk memeriksa spesimen pasien Covid-19 yang terus meningkat beberapa waktu terakhir.

Baca juga: Kabur Usai Tabrak Truk dan Tewaskan 4 Penumpang, Sopir Bus Jadi Tersangka

"Kami sedang mempersiapkan usulan kepada BNPB Pusat untuk mendapatkan bantuan reagent agar pemeriksaan infeksi virus corona secara masal bagi masyarakat dapat dilakukan," kata Wakil Wali Kota Kupang Hermanus Man di Kupang seperti dilansir Antara, Jumat (6/1/2021).

Menurutnya, reagent dibutuhkan dalam melakukan pemeriksaan spesimen pasien melalui metode polymerase chain reaction (PCR).

"Kami akan upayakan secepatnya mengusulkan bantuan reagent ke BNPB karena kasus COVID-19 di Kota Kupang saat ini sudah mencemaskan," jelasnya.

Selain itu, Pemkot Kupang juga mempertimbangkan menerapkan pemeriksaan swab antigen bagi penumpang yang tiba di Bandara El Tari Kupang.

Sehingga, kasus Covid-19 dari klaster pelaku perjalanan bisa diantisipasi.

Sampai saat ini, kata Hermanus, Pemkot Kupang belum memutuskan untuk menerapkan pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat.

"Kami belum membahas untuk penerapan PPKM. Penerapan PPKM dilakukan apabila ada persetujuan dari Kementerian Kesehatan RI. Kami saja belum pernah mengusulkan lalu diberitakan akan ada PPKM di Kota Kupang. Hal itu tidak benar," kata Hermanus Man didampingi juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Kota Kupang, Ernest Ludji.

Menurut Herman, ruang perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit yang dikelola Pemkot Kupang juga melebihi kapasitas.

Baca juga: Soal Pembatasan Kegiatan Masyarakat, Pengusaha Mal: Surabaya Bukan Episentrum Covid-19

Pemerintah Kota Kupang menyiapkan 94 tempat tidur untuk pasien Covid-19. Saat ini jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD SK Lerik sebanyak 119 orang.

"Kami sedang mempersiapkan penambahan ruangan perawatan apabila kasus Covid-19 terus melonjak di daerah ini," kata Hermanus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com