Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik 25 Orang di NTT Batal Jadi TKI, Beternak Sapi hingga Penghasilan 3 Juta Per Bulan

Kompas.com - 31/05/2019, 18:34 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dominggus MA Bira mengaku lega setelah berhasil membujuk 25 orang warga untuk beternak sapi daripada pergi bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Setelah mengikuti arahan Dominggus dalam beternak sapi, 25 calon TKI tersebut akhirnya bisa meraup kesuksesan dengan pendapatan melebihi ASN.

Seperti diketahui, Dominggus adalah ketua Kelompok Tani Fajar Pagi, Desa Raknamo yang konsentrasi beternak sapi.

Pada hari Rabu (29/5/2019), dirinya menceritakan keberhasilannya menggemukan sapi saat kegiatan workshop tentang pembangunan pertanian di NTT, yang digelar oleh Politeknik Pertanian (Politani) Negeri Kupang, di Gedung Student Center.

Baca fakta lengkapnya berikut ini:

1. Batalkan 25 warga yang hendak jadi TKI 

Ilustrasi sapi.THINKSTOCKPHOTOS Ilustrasi sapi.

Saat Dominggu mendengar ada 25 warga desanya ingin berangka menjadi TKI, dirinya pun mencoba menemui para calon TKI tersebut.

"Awalnya mereka cerita mau ke luar negeri, sehingga saya langsung sampaikan bahwa di kelompok kita ini sudah bergerak untuk pelihara sapi. Keuntungan yang kami dapat ini sama dengan gaji ASN. Bahkan lebih dari ASN," ujar Dominggus.

Mendengar itu, para calon TKI tersebut akhirnya bergabung dengan kelompok tani. Mereka fokus mengurus babi dan ayam. Dari hasil penggemukan sapi, babi, dan ayam, setiap empat bulan mereka sudah bisa menjual ternak mereka kepada para pembeli.

"Setiap bulan kami juga memeroleh pemasukan rata-rata Rp 3 juta. Saya sekarang sudah bisa membeli satu unit mobil pick-up dan anggota lainnya juga membeli sepeda motor dan kebutuhan lainnya," kata Dominggus.

"Saat ini 25 calon TKW itu sudah senang dan bisa pelihara ternak dan mengelola keuangannya sendiri dan mereka tidak mau ke luar negeri lagi. Kami tidak perlu ke Malaysia lagi, karena cukup di kampung kami sudah bisa dapat uang," kata Dominggus.

Baca Juga: "Daripada Jadi TKI di Malaysia, Lebih Baik Jadi Peternak Sapi"

2. Awal usaha penggemukan sapi

Brown cow on meadowinventbart Brown cow on meadow

Usaha penggemukan sapi yang dirintis Dominggus dimulai sejak awal tahun 2018 lalu. Saat itu Dominggus dan anggota kelompoknya mengaku telah meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah untuk sekali penjualan.

"Sekarang warga di desa kami tidak ada lagi yang mau kerja ke Malaysia. Dari pada jadi TKI di Malaysia, lebih baik jadi peternak sapi dengan gaji lebih tinggi dari Aparatur Sipil Negara (ASN)," ungkap Dominggus yang disambut tepuk tangan para peserta.

Dominggus bercerita, awalnya dia bersama 14 orang warga lainnya membentuk kelompok tani yang fokus di bidang pertanian dengan menanam jagung, padi, sayuran, dan tanaman holtikultura lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com