KOMPAS.com - Berita tentang seorang penderita gangguan jiwa di Desa Kedungsumur, Pakuniran, Probolinggo, yang membongkar makam ibunya dan membawanya ke rumah, menjadi trending di Kompas.com hari kemarin.
Nasir, nama penderita gangguan jiwa itu, mengaku rindu dengan ibunya yang sudah dimakamkan selama 40 hari.
Sementara itu, kisah tragis seorang siswa SMP berinisial YSS di Kota Kupang, juga menjadi sorotan.
Dari hasil penyelidikan polisi, YSS diduga memendam rasa dendam terhadap ayahnya, Antonius Sinaga, yang telah membunuh ibu korban.
Rasa dendam tersebut gagal dilakukan karena hingga saat ini Sinaga masih mendekam di penjara.
Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:
Menurut Kapolsek Pakuniran Iptu Habi Sutoko, Nasir nekat membongkar makam ibunya, Sumarto, karena rindu.
Nasir yang merupakan anak ke-3 dari 4 bersaudara diketahui menderita gangguan jiwa berat.
Sementara itu, dari keterangan salah satu warga bernama Amin, Nasir menggali makam seorang diri setelah Sumarto meninggal dunia 40 hari lalu.
Nasir nekat menggali makam ibunya yang berada di tengah hutan dan jauh dari desa.
"Nasir membongkar makam ibunya seorang diri saat kematian ibunya menginjak 40 hari. Setelah itu, Nasir mengangkat jenazah ibunya dan membawanya pulang ke rumah. Agar tidak diketahui orang, Nasir memasukkan jenazah sang ibu ke dalam karung dan kemudian menggotongnya," katanya, Senin (14/10/2019).
Baca berita selengkapnya: Nasir Nekat Bongkar Makam dan Bawa Pulang Jasad Ibu, Ini yang Dialaminya
Tim penyelidiki Kepolisian Sektor Oebobo akhirnya berhasil mengungkap penyebab YSS (14), pelajar salah satu SMP di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas gantung diri.
"Diduga korban melakukan bunuh diri karena tidak dapat membunuh ayah kandungnya Antonius Sinaga," ungkap Kapolsek Oebobo Kompol Ketut Saba, kepada Kompas.com, Selasa (15/10/2019) pagi.