Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Khusus Dibentuk Tangani Kematian 729 Babi di Kabupaten Kupang

Kompas.com - 03/03/2020, 05:54 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 729 babi dari peternakan milik warga Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan mati.

Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT Dany Suhadi baru menerima laporan ternak babi yang mati tersebut.

"Khusus untuk Kabupaten Kupang itu sebanyak 729 ekor yang mati. Sedangkan Kota Kupang ada 221 ekor yang mati," kata Dany saat diwawancarai Kompas.com, Senin (2/3/2020) sore.

Baca juga: Babi yang Mati karena ASF di Kabupaten Belu, NTT Bertambah Jadi 753 Ekor

Dany masih mendata jumlah seluruh ternak babi yang mati di NTT.

"Memang babi yang mati di wilayah Pulau Timor. Nanti akan kami sampaikan setelah semua data dari daerah sudah masuk," ujar Dany.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT masih belum mengetahui penyebab matinya ratusan babi tersebut. 

Sampai saat ini, Pemprov NTT masih menunggu hasil uji laboratorium dari sampel darah dan organ babi yang dikirim ke Bali dan Medan.

"Hanya Kabupaten Belu yang sudah diketahui hasilnya yakni akibat virus flu babi Afrika atau African swine and fever (ASF)," kata Dany.

Dihubungi terpisah, Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe membenarkan matinya ratusan ternak babi di wilayahnya.

Baca juga: Khawatir Tempat Publik Ditutup akibat Corona, Warga Borong Sembako di Mal Kelapa Gading

Jerry mengtakan, Pemkab Kupang telah membentuk sebuah tim untuk menangani kasus kematian ratusan babi secara misterius itu.

"Saya sudah bentuk kelompok kerja untuk tangani kasus babi yang mati di Kabupaten Kupang. Nanti setiap minggu kita akan lalukan evaluasi,"kata Jerry singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com