KUPANG, KOMPAS.com - Fortunatus Roland Lamanepa (20), mahasiswa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), kesulitan mengikuti proses kuliah secara online.
Mahasiswa semester III Progam Studi Teknologi Budidaya Perikanan, Jurusan Perikanan Kelautan, Politeknik Pertanian Negeri Kupang, itu tidak memiliki telepon seluler (ponsel) untuk kuliah online.
Ponselnya sudah rusak sebelum adanya perkuliahan online.
Ia pun terpaksa meminjam ponsel tetangga dan teman untuk mengikuti perkuliahan online.
Baca juga: Cerita Pelajar di NTT, Belajar Sambil Usir Burung yang Mengintai Padi di Sawah
Namun, ia harus mengisi pulsa data guna memperlancar proses kuliah online tersebut.
Sejak pekan lalu, ia sudah berapa kali tidak mengikuti kuliah online karena tidak memiliki uang untuk mengisi pulsa data serta belum bisa memperbaiki ponsenya yang rusak.
Ada niat untuk kredit ponsel. Namun, kehidupan keluarganya memprihatinkan.
Roland tinggal dengan ayahnya, Aloysius Lamanepa (58), di lahan kosong di RT 013 RW 008 Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, NTT.
Ayahnya tidak memiliki pekerjaan tetap dan sudah dua tahun menderita sakit diabetes.
Penyakit itu menyebabkan kaki kanan sang ayah luka dan bengkak serta sulit disembuhkan.