Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek PLTU Timor I Gunakan Bahan Peledak, Rumah Warga Rusak

Kompas.com - 25/06/2020, 20:32 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Warga Desa Lifuleo, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengeluhkan dampak Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Timor 1 di Pantai Oesina.

Selain abu yang merusak budidaya rumput laut, rumah warga juga rusak dampak blasting atau ledakan untuk galian tanah dan pekerjaan lain di Proyek PLTU Timor1.

Warga RT 6 RW 12 Desa Lifuleo, Kornelius Tosi mengatakan, dinding rumahnya rusak karena getaran ledakan pembangunan PLTU.

Baca juga: Di Hadapan Jokowi, Khofifah Sebut 6.924 Warga Jatim di-PHK, 41.000 Dirumahkan

Selain rumah warga, bak penampung air milik warga lainnya juga rusak.

"Awalnya hanya dua rumah yang rusak, tetapi sekarang sudah banyak rumah warga yang rusak juga," ungkap Kornelius kepada sejumlah wartawan di kediamannya, Rabu (24/6/2020).

Baca juga: 3 Pernikahan Buat Geger Jagat Maya, dari Perkawinan Sejenis hingga Pria Nikahi 2 Wanita Sekaligus

Ia mengatakan, pihak PT Timor 1 tidak pernah melakukan sosialisasi kepada masyarakat sebelum aktivitas penggunaan bahan peledak itu digunakan.

Kornelius mengaku pernah melakukan protes ke pihak manajemen PT Timor 1. Namun, hingga kini belum ada perbaikan atau ganti rugi.

"Sudah ada survei dari pihak perusahaan. Janjinya setelah selesai peledakan sekitar bulan Agustus baru ada perbaikan atau ganti rugi," ujarnya.

Kompas.com mencoba mewawancarai warga lain, tetapi banyak yang menolak.

Sedangkan aparat desa yang coba dimintai tanggapannya saat itu sedang berada di ibu kota kabupaten mengikuti kegiatan Musrenbangkab.

Konfirmasi 

Dihubungi terpisah, Manajemen Proyek PLTU Timor 1 PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, Dian Prihatianto Pamungkas mengatakan, pihaknya selalu terbuka dengan keluhan masyarakat yang berada di lokasi proyek.

Baca juga: Petani Rumput Laut di NTT Merugi Ratusan Juta akibat Proyek Dermaga PLTU Timor 1

Dian mengaku telah melakukan sosialisasi ke warga setempat sebelum pekerjaan blasting pada 29 Februari 2020.

"Kita sudah foto untuk dokumentasi perbandingan rumah sebelum peledakan, sehingga saat ada aduan kita bisa langsung pemeriksaan bersama dan waktu perbaikannya disepakati dengan pemilik rumah," ujar Dian saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/6/2020) malam.

Dampak ledakan berupa retakan minor (retak rambut).

"Kita sudah mulai perbaiki juga karena saat kita tanyakan ke warga sebagian mereka minta perbaikan saat intensitas peledakan sudah turun saja. Seminim apapun kita bertanggung jawab," ungkap Dian.

Dian mengatakan, pihaknya terbuka terhadap aduan masyarakat, sepakat melakukan pemeriksaan bersama, serta waktu perbaikan, dan mengeksekusinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com