Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut KTT G20 dan ASEAN Summit 2023, Investor Diberi Kesempatan Kelola Pulau Kelor

Kompas.com - 26/07/2020, 10:29 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memberikan kesempatan kepada para investor untuk mengelola Pulau Kelor di Kabupaten Manggarai Barat, yang akan menjadi salah satu obyek wisata yang akan dikunjungi para peserta KTT G20 dan ASEAN  Summit 2023.

Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu mengatakan, sejumlah pulau di Kabupaten Manggarai yang menjadi destinasi tersebut merupakan kewenangan Provinsi NTT.

"Tentunya yang pemerintah provinsi siapkan itu adalah membuka kesempatan kepada para investor untuk bisa mengelola pulau-pulau itu," kata Marius saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (25/7/2020) malam.

Baca juga: Pulau Kelor Berbenah Sambut KTT G20 dan ASEAN Summit 2023

Pemprov NTT memberikan kesempatan kepada para investor untuk bisa mendesain pulau tersebut.

Namun desain harus sesuai dengan regulasi dengan menjaga 40 persen lebih kawasan hutan.

"Itu ada aturannya, tapi pemerintah provinsi memberi peluang untuk investor mengelola pulau itu dengan tetap memperhatikan regulasi yang berlaku," ucap dia.

Baca juga: Warga yang Depan Rumahnya Ditembok Tetangga karena Kotoran Ayam Menang di Pengadilan

Selain itu, jika investor ingin membuka pelabuhan pribadi untuk kapal, maka harus izin pemerintah provinsi karena kewenangan provinsi itu sampai dengan 12 mil laut.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, lanjut Marius, juga menghendaki di Pulau Rinca dibuka mass tourims, yang di dalamnya ada UMKM dan ekonomi kreatif.

Sedangkan pulau-pulau lain di antaranya Padar, Komodo, Kelor dirancang menjadi destinasi ekslusif.

Panorama di Pulau Kelor, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.KOMPAS/AGUS SUSANTO Panorama di Pulau Kelor, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Artinya, benar-benar ekosistem terjaga dan terpelihara dengan baik, khususnya Pulau Komodo yang ada biawak komodonya.

"Silakan turis datang ke Pulau Rinca itu secara umum. Sedangkan pulau tertentu dirancang untuk destinasi ekslusif. Artinya dikelola dengan sentuhan bermutu," kata Marius.

Beberapa destinasi itu akan dikembangkan menjadi modern, di mana ekosistemnya terjaga dan sistem tiketnya secara daring.

Para pengunjung tidak keluar masuk dengan bebas, karena semuanya pergerakan wisatawan dipantau dengan teknologi satelit.

Termasuk juga ekosistem di bawah laut akan terus dipantau menggunakan satelit.

Sebelumnya, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam kunjungannya ke Manggarai Barat, Sabtu (18/7/2020), meninjau sejumlah lokasi yang akan menjadi tempat berlangsungnya kegiatan internasional itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com